Welcome Myspace Comments

Selasa, 03 Juli 2012

Pemburu yang Bodoh



Dahulu kala hiduplah seorang pemburu handal bernama Usop. Meskipun hebat dalam berburu dan menjerat binatang, ia sangat bodoh dan miskin. Ia hanya berdua dengan ibunya yang sudah tua renta dan sakit-sakitan.
Suatu hari, ibunya sedang sakit dan tak mampu bekerja. Tak ada lagi bahan makanan yang bisa ia masak untuk makan mereka. Kemudian ia berkata pada Usop, anaknya, “Nak, pergilah berburu ayam hutan agar kita dapat makan.”
Kemudian Usop menuruti perintah ibunya. Ia memasang jerat di tengah hutan. Lama ia menunggu, akhirnya seekor rusa yang gemuk dan sehat masuk dalam jeratnya. Usop teringat permintaan ibunya dan melepas rusa tersebut lalu memperbaiki jeratnya. Hingga malam tiba, seekor ayam hutan pun tak berhasil ia jerat. Lalu ia pulang dan menceritakan hal yang terjadi hari itu pada ibunya.
“Bodoh! Kenapa kau lepas rusa itu? Besok jika ada lagi rusa yang terjerat, kamu bawa saja pulang.” Bentak ibunya.

Keesokan harinya ia memasang kembali jeratan dengan harapan ada lagi rusa yang terjerat seperti kemarin. Namun yang masuk jeratnya justru ayam hutan, tiga ekor pula. Ia pun melepas ayam-ayam hutan tersebut dan menunggu rusa. Namun hari itu tak ada rusa yang melewati jeratnya.
“Betapa bodohnya dirimu. Tak apa kau bawa ayam hutan jika memang itu yang kau dapat.” Ibunya kembali memarahi Usop ketika ia menceritakan kejadian hal tersebut di rumah. “Ya sudah, besok, apapun yang masuk jeratmu, bawa saja pulang.”
Usop patuh pada sang ibu. Esoknya ia kembali memasang jeratnya di tengah hutan. Namun cuaca hari itu sedikit buruk. Hujan deras turun diiringi angin yang kencang. Tak ada binatang yang berkeliaran di hutan. Mereka semua bersembunyi di sarang masing-masing.
Lalu patahlah sebatang pohon pisang dan masuk ke dalam jerat Usop. Pemuda itu mengeluarkan pisang tersebut dari jerat dan membawanya pulang untuk diberikan pada ibunya. Sang ibu menangis melihat kebodohan anaknya itu.

Diceritakan kembali dari Surat Kabar PosKota belasan tahun yang lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar