Welcome Myspace Comments

Selasa, 03 Juli 2012

Kisah Dua Penebang Pohon


Suatu hari seorang saudagar kayu sedang mencari beberapa penebang pohon. Maka akhirnya didapatlah dua orang penebang bernama si Kurus dan si Gendut. Di hari pertama mereka bekerja, si Gendut langsung menebang pohon dengan semangat. Sedangkan si Kurus duduk santai terlebih dahulu sambil mempersiapkan kapaknya. Hari itu si Gendut mampu menebang dua puluh batang pohon dan si Kurus hanya lima batang. Sang saudagar memuji hasil kerja si Gendut sehingga membuatnya sangat bangga.
Esoknya, mereka kembali bekerja. Sama seperti sebelumnya, si Gendut langsung menebang pohon dengan semangat dan si Kurus mempersiapkan peralatannya dengan santai. Hari itu hasil pohon yang mereka tebang berubah. Si Gendut menebang enam belas batang pohon dan hasil tebangan si Kurus meningkat menjadi delapan. Esoknya dan esoknya lagi juga terjadi seperti itu. Hasil tebangan si Gendut semakin menurun. Berbeda dengan hasil tebangan si Kurus yang terus meningkat hingga lebih banyak dari si Gendut.

Si Gendut seakan tak terima dengan hal tersebut. Hari berikutnya ia menebang pohon dengan semangat berkali-kali lipat. Hatinya semakin panas ketika melihat si Kurus masih santai mempersiapkan peralatannya, bahkan lebih lama dari biasanya.
Akhirnya, sore pun tiba. Letih yang amat sangat dirasakan oleh si Gendut. Tangannya sudah seperti mati rasa karena ia mengeluarkan banyak sekali tenaga saat menebang tadi. Tapi ia sangat puas karena yakin pohon tebangannya bisa lebih banyak dari yang bisa ditebang si Kurus.
Namun ternyata ia harus kecewa. Hasil tebangannya masih lebih sedikit dari si Kurus. Ia penasaran dan bertanya pada si Kurus kenapa bisa menebang pohon lebih banyak dibandingkan dirinya. Padahal ia telah menebang lebih giat.
Maka ia tahu penyebab si Kurus bisa menebang lebih banyak. Itu karena si Kurus rajin mengasah kapaknya sebelum menebang pohon. Sedangkan si Gendut tidak pernah mengasah kapaknya sehingga akhirnya kapak tersebut semakin tumpul. Kapak yang tumpul akan membuat si penebang kesulitan ketika menebang pohon.
Esoknya, si Gendut mengikuti kebiasaan si Kurus untuk mengasah kapak terlebih dahulu. Hingga pada akhirnya ia bisa menebang pohon lebih banyak dari hari sebelumnya.
Pesan Moral: Rajinlah mengasah apa yang kamu miliki, misalnya bakat kamu agar kamu dapat menggunakannya dengan maksimal

Diceritakan kembali dari sebuah dongeng di salah satu edisi majalah BOBO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar